Hari ini pemilihan gubernur Riau.
Sebenarnya saya tak terlalu berminat melihatnya, namun saya disuruh bolak-balik ke TPS yang dekat masjid itu.Keluarga saya bukanlah keluarga politik, dalam artian ada anggota keluarga kami yang berafiliasi ke partai politik tertentu. Mana ada PNS berpartai.
Akhirnya, saya memutuskan mengamati saja proses 'pesta demokrasi' ini. Pertama, saya pergi ke TPS dekat masjid. Di sana TPS 46. Kondisi tenang-tenang saja. Proses berlangsung monoton, tanpa intervensi dari para saksi. Oh ya, harus saya catat bahwa ada lima pasangan yang berlaga dalam pemilihan gubernur kali ini, dan tentu saja ada lima saksi setiap TPS.
Mungkin mereka takut melihat seorang polisi berseragam lengkap, dengan kacamata hitam dan pistol di pinggang.
Lalu saya pergi ke TPS di lapangan voli belakang rumah. Di sana kondisi tak setenang TPS dekat masjid. Para saksi dan warga sekitar silih berganti menginterupsi para panitia pemilihan. Ibu-ibu yang siaga di belakang tenda siap bertepuk dan berkomentar tiap Pak Ketua Panitia membacakan nomor urut yang dicoblos. Memang, komunal sekali.
Hari ini sekolah libur. Besok masuk lagi. Sementara para cagub dan cawagub yang terhormat, yang balihonya memenuhi segala penjuru mata angin sedang berdebar-debar menunggu hasil penghitungan suara, rakyatnya duduk tenang di rumah sambil menonton TV.
Mungkin memang lebih enak jadi rakyat biasa, tak perlu jadi politisi.
No comments:
Post a Comment