Jika AM (2013) terdengar seperti campuran musik padang pasir dan raungan dendam orang kulit putih, maka album berikutnya dapat digambarkan seperti parade melodi kalah judi di Las Vegas berpadu teriakan kaum idealis bumi bulat bentuknya.
Tranquility Base Hotel & Casino, album terbaru grup asal Inggris ini, memuaskan rasa penasaran para penggemar mereka setelah menunggu selama lima tahun. Promosi album ini terbilang unik, karena tak ada satu single pun yang dirilis sebelumnya; hanya sebuah video pendek di YouTube pada awal April, menunjukkan sampul album yang berputar. Sampul itu dirancang oleh sang vokalis Alex Turner, yang sekaligus berperan sebagai produser buat kali pertama; bekerja dengan James Ford yang telah memproduseri album-album mereka sebelumnya.
Berisi sebelas lagu yang direkam di Los Angeles, Paris, dan London, album ini penuh dengan referensi sains, teknologi, budaya pop, sampai politik. Lagu pertama Star Treatment dibuka dengan kalimat “I just wanted to be one of The Strokes”, sebuah ode bercampur metafora bagi Julian Casablancas dan kawan-kawan. Di sekujur tubuh album ini, mulai dari Leonard Cohen, film Blade Runner, sampai skandal Cambridge Analytica dan Donald Trump dapat kita temui.
Tak ada yang salah dari name-dropping referensi budaya maupun idola, namun faktanya penulisan lirik yang penuh bumbu ala Arctic Monkeys ini tak dapat menyembunyikan kenyataan bahwa secara melodik, album ini tak lebih dari koleksi musik pengiring dansa di lounge hotel. “Aku menyukai gagasan tentang sebuah dunia di bawah tanah, tak harus di Las Vegas tapi di mana saja dalam imajinasiku,” ujar Turner dalam sebuah wawancara dengan Pitchfork, “dan gagasan itu membantuku menulis liriknya.”
Masalahnya, gagasan tentang Vegas itu membuat album ini lebih terdengar seperti Blackstar-nya David Bowie ketimbang Anthems for Doomed Youth garapan The Libertines; lebih gelap dan menyedihkan dari sebagaimana mestinya. Golden Trunk dan Four Out of Five, lagu-lagu yang paling dekat bunyinya dengan nuansa rock menderu ala AM, terkubur oleh sampah-sampah pop eksperimental seperti American Sports dan Science Fiction. Saya bertanya-tanya mengapa maestro komposer John Williams masih harus bersibuk-sibuk mempersiapkan skor lagu untuk Star Wars: The Last Jedi sedangkan She Looks Like Fun ini lebih dari cukup untuk mengiringi adegan duel Skywalker tua dan Kylo Ren.
Yang membuat Arctic Monkeys menyegarkan adalah nada dan melodinya yang karismatik dan menggairahkan. Album ini menunjukkan bahwa melainkan mereka berniat untuk melanjutkan karir musik mereka sebagai kolaborator Frank Ocean atau DJ Khaled, Tn. Turner dan sejawatnya perlu berpikir untuk berhenti bereksperimen.